kusebut kau anak koala yang mungil
masih aku tasbihkan namamu ditiap pijakku,
masih aku dzikirkan namamu dibalik doaku,
bersamaan dengan nafasku
rantai kataku
kubiarkan kau terbang tinggi
2009
lagi, lagi aku diwajibkan tak mendapat terik
:lurus atau ke bawah
tanpa diterangi.
Angka 4 menjadi simbol
bahwa aku menahan ludah
:mungkin menelan
sambil kukecup rantai Hatiku,
kubelai agar Itu memahami
yang seharusnya bukan dimengerti.
rasanya mulutku ingin terus menggigit bagian bawah bibir
sampai termakan tak bersisa.
14 November 2009
aku tertidur dengan buruk
di atas bentuk merah
merona
mendengung lantunan
membuat mencari kapas bersih
15 November 2009
dalam hujan
aku tak mau berani mengatakan
"aku menanti pelangi"
:seperti yang orang katakan
aku tetap menanti siang
pada hari sabtu
yang dulu cerah.
mungkin sekarang
memang sedang musim hujan
semoga siklus musim tetap berjalan
dan berhenti selamanya
pada musim cerah yang abadi
:tanpa datang musim gugur
atau hujan dan salju yang terasa beku
17 November 2009
aku merasakan ada sesuatu yang salah
pada otakku
menginjak hingga terlontar pukulan
bahkan cubitan kecil
:membuat tangan merasa khawatir
Depan Komputer, 19 November 2009
aku mengintip langit yang masih polos
dari jendela rumahku
kupikir butuh aku tambahkan awan
:secara beraturan
lalu dengan tangan
kugambar garis burung
tak lupa kuhias warna pelangi setelah hujan
aku mengerjakan perlahan hati - hati
:agar langit tak terluka
November 2009
:sadar
aku tercengang melihat hujan
kemudian menunduk,
mengecup tangan mungil
yang mengemudikan aman
dan langit menangis dibuatnya
Bandung, 21 November 2009
: Rizal Syayid Nurdin
aku butuh tingkat tertinggi
lantai ujung
tempat teriak menjerit padamu
kemudian
kupinta dikau berdiri jauh di bawah
:tempat anjingku menahan kau
hingga tak dapat berpindah
aku pasti akan jatuh
:terlalu semangat memekik
kau bisa menangkap
atau aku tindih dengan diri
dan kita mati bersama
23 November 2009
masih siang
:kamu melucuti lampu dudukku
aku sendiri dalam bilik sepetak kotak
ketika hari mulai malam
:aku tak dapat melihat
dan jika aku keluar kamu akan benci
gelap.
cepat bawa lampu dudukku,
simpan dengan cantik
dan kita bisa terlelap bersama
Holis, 24 November 2009
tolong biarkan aku
menikmati
memasuki kotak
jangan paksa akan alurku
aku kira cukup aku mematuhi alurmu
: mengambil kuning
sementara aku menawarkan hijau
aku menutup tirai
sedang kamu membiarkan pintu terbuka
Bandung, 28 November 2009
lagi, lagi aku diwajibkan tak mendapat terik
:lurus atau ke bawah
tanpa diterangi.
Angka 4 menjadi simbol
bahwa aku menahan ludah
:mungkin menelan
sambil kukecup rantai Hatiku,
kubelai agar Itu memahami
yang seharusnya bukan dimengerti.
rasanya mulutku ingin terus menggigit bagian bawah bibir
sampai termakan tak bersisa.
14 November 2009
aku tertidur dengan buruk
di atas bentuk merah
merona
mendengung lantunan
membuat mencari kapas bersih
15 November 2009
dalam hujan
aku tak mau berani mengatakan
"aku menanti pelangi"
:seperti yang orang katakan
aku tetap menanti siang
pada hari sabtu
yang dulu cerah.
mungkin sekarang
memang sedang musim hujan
semoga siklus musim tetap berjalan
dan berhenti selamanya
pada musim cerah yang abadi
:tanpa datang musim gugur
atau hujan dan salju yang terasa beku
17 November 2009
aku merasakan ada sesuatu yang salah
pada otakku
menginjak hingga terlontar pukulan
bahkan cubitan kecil
:membuat tangan merasa khawatir
Depan Komputer, 19 November 2009
aku mengintip langit yang masih polos
dari jendela rumahku
kupikir butuh aku tambahkan awan
:secara beraturan
lalu dengan tangan
kugambar garis burung
tak lupa kuhias warna pelangi setelah hujan
aku mengerjakan perlahan hati - hati
:agar langit tak terluka
November 2009
:sadar
aku tercengang melihat hujan
kemudian menunduk,
mengecup tangan mungil
yang mengemudikan aman
dan langit menangis dibuatnya
Bandung, 21 November 2009
: Rizal Syayid Nurdin
aku butuh tingkat tertinggi
lantai ujung
tempat teriak menjerit padamu
kemudian
kupinta dikau berdiri jauh di bawah
:tempat anjingku menahan kau
hingga tak dapat berpindah
aku pasti akan jatuh
:terlalu semangat memekik
kau bisa menangkap
atau aku tindih dengan diri
dan kita mati bersama
23 November 2009
masih siang
:kamu melucuti lampu dudukku
aku sendiri dalam bilik sepetak kotak
ketika hari mulai malam
:aku tak dapat melihat
dan jika aku keluar kamu akan benci
gelap.
cepat bawa lampu dudukku,
simpan dengan cantik
dan kita bisa terlelap bersama
Holis, 24 November 2009
tolong biarkan aku
menikmati
memasuki kotak
jangan paksa akan alurku
aku kira cukup aku mematuhi alurmu
: mengambil kuning
sementara aku menawarkan hijau
aku menutup tirai
sedang kamu membiarkan pintu terbuka
Bandung, 28 November 2009
Posted in di Bawah Hujan
catatan kecil liku lika Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Sponsored by Online Business Journal